Selasa, 10 Mei 2011

BEP (Titik Impas)

Titik Impas ( Break Event Point ) sering disebut juga dengan cost volume profit analysis. Karena analisa ini diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya dan juga laba atau rugi.

Suatu perusahaan dikatakan dalam keadaan impas (break even) , apabila setelah disusun laporan perhitungan laba rugi untuk periode tertentu tersebut tidak mendapatkan keuntungan atau sebaliknya juga tidak menderita kerugian. Hasil penjualan yang diperoleh untuk periode tertentu sama besarnya dengan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.

Rumus menghitung titik Impas adalah biaya tetap total/(harga per unit barang yang dijual- biaya variabel per unit). Misalnya ada waralaba kebab Turki yang harga satu buah kebabnya Rp8.000 dengan biaya variabel sebesar Rp3.000 per kue dan biaya tetap total sebesar Rp7.000.000.

Titik impas berarti Rp7.000.000/(Rp8.000-Rp3.000), ketemu angka Rp1.400. Jadi usaha waralaba Anda harus menjual 1.400 buah kebab Turki pada harga Rp8.000 supaya impas.

Jika setiap hari gerai Anda bisa menjual minimum 10 buah kebab, titik impas akan tercapai dalam waktu 4-5 bulan. Untuk mendapatkan keuntung-an Anda tinggal menambahkan margin pada harga kebabnya.



Dalam ilmu ekonomi, terutama akuntansi biaya, titik impas (break even point) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

untuk menghitungnya bisa menggunakan rumus

Atas dasar unit

A. Rumus-berdasar unit

FC
BEP = --------------
P - VC

B. Rumus berdasar value


FC
BEP = --------------
1 - VC
P


dengan

* FC : Biaya Tetap
* P : Harga jual per unit
* VC : Biaya Variabel per unit
SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
Kas merupakan suatu pos yang penting bagi suatu perusahaan. Kas paling banyak terlibat dalam transaksi-transaksi keuangan. Ini disebabkan oleh sifat transaksi-transaksi yang mencakup harta dan memerlukan penyelesaian dalam bahasa media tukar. Media tukar standart ialah kas. Kendatipun kas tidak secara langsung terlibat dalam transaksi, tetapi memberikan dasar pengukuran dan akuntansi untuk semua pos-pos yang sudah ada.
Perbedaan yang menyolok tentang aktivitas kas adalah sifat yang tidak produktif. Karena kas merupakan ukuran nilai, kas tidak dapat bertambah kecuali bila diinvestasikan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Jumlah kas dalam suatu perusahaan yang sangat berlebihan kerap sekali disebut kas menganggur. Manager kas yang efisien mensyaratkan tersedianya kas yang terus bekerja secara kontiniu salah satu dari beberapa cara misalnya sebagai bagian dari siklus akuntansi atau sebagai suatu investasi jangka pendek atau jangka panjang.
1. Salah satu tanggung jawab penting manager keuangan perusahaan adalah mengatur dan memaksimumkan sumber penerimaan kas. Tugasnya tidak saja memastikan tersedianya dana untuk kebutuhan jangka pendek. Misalnya pembayaran gaji dan upah, dan membayar hutang. Akan tetapi juga merencanakan sumber penerimaan kas untuk kebutuhan jangka panjang, untuk memperlancar pertumbuhan dan perkembangan perusahaan melalui eksapnsi-ekspansi atau ekuisi atau kebijakan lainnya.
Adapun sumber-sumber penerimaan kas adalah sebagai berikut :
a. Aktivitas Operasi
1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa
2. Penerimaan kas dari royalti,fees,komisi dan pendapatan lainnya
3. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan lain
4. Penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus
b. Aktiva investasi
1. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan aktiva tidak berwujud beserta aktiva jangka panjang lainnya.
2. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan
c. Aktiva Pendanaan
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal lainnya.
2. Penerimaan kas dari emisi obligasi, wesel, hipotek dan pinjaman
3. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesse) untuk mengurangi saldo.
Pada dasarnya terdapat dua sumber utama yaitu :
1.1 Yang disediakan secara internal
Adalah jumlah laba bersih yang terdapat dalam perhitungan laporan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlaj ini menunjukkanjumlah dana yang berasal dari dana hasil operasi perusahaan dapat dihitung dengan menganalisa perhitungan rugi laba perusahaan.
1.2 Yang disediakan oleh sumber eksternal
Adapun sumber yang disediakan secara eksternal antara lain meliputi sebagai berikut :
• Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka panjang) Surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek (Marketable security atau efek) adalah salah satu elemen aktiva jangka pendek yang dapat dijual dan akan dapat menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan adanya penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber dana bagi perusahaan.
• Penjualan aktiva tidak lancar
Sumber lain yang dapat menambah dana adalah hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aktiva tetap menjadi kas akan menyebabkan bertambahnya dan sebesar hasil penjualan tersebut. Apabila dari hasil penjualan aktiva tetap atau aktiva tidak lancar lainnya ini tidak segera digunakan untuk mengganti aktiva bersangkutanakan mengakibatkan aktiva lancar sedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan.
• Penjualan saham atau obligasi
Untuk menambah dana yang dibutuhkan perusahaan dapat mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada pemilik perusahaan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat juga mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan dananya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap. Oleh karena itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah dana yang dibutuhkan. Disamping ketiga sumber di atas masih ada lagi sumber lain yang dapat diperoleh perusahaan untuk menambah dananya, misalnya pinjaman dari bank dan pinjaman pinjaman jangka pendek lainnya.
Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas antara lain dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi sebagai berikut :
1. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap lainnya
2. Penarikan kembali saham yang beredar maupun pengembalian kas perusahaan kepada pemilik perusahaan
3. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek atau panjang
4. Pembelian barang dagangan secara tunai
5. Pembayaran dividen, pajak, denda-denda dan sebagainya.
Oleh karena itu, laporan sumber dan penggunaan kas sifatnya atau skopenya lebih luas daripada laporan laba rugi baik yang penyusunannya berdasarkan cash basis maupun accrual basis.
Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan cash flow ini akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
Selain itu kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena kas merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya.

Selasa, 05 April 2011

MODAL KERJA DAN ANALISIS PERUBAHAN PENDAPATAN

Modal Kerja dan Analisis Perubahan Pendapatan


1. Modal Kerja

Definisi Modal Kerja . Menurut J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland

* Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengandemikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang dan persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva lancar.

Pentingn ya Moda Kerja yang cukup.
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah sebagai berikut:

1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.
2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya.
3. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
4. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan suplai yang dibutuhkan.
5. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah modal kerja adalah sebagai berikut.

1. Sifat umum atau tipe perusahaan (Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan jasa (public utility) relatif rendah karena investasi dalam persediaan dan piutang pencairannya menjadikan relatif cepat)
2. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja bukan langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin besar kebutuhan akan modal kerja.
3. Syarat pembelian dan penjualan (Syarat kredit pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil
kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi lebih besar).
4. Tingkat perputaran persediaan (Semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah.)
5. Tingkat perputaran piutang ( Kebutuhan modal kerja juga tergantung pada periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas.)

Sumber Modal Kerja
Modal kerja menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni sebagai berikut :

a. Bagian modal kerja yang realatif permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam:

1. Modal kerja primer, yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitasi usahanya.
2. Modal kerja normal, yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.

b. Bagian modal kerja yang bersifat variabel, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah tergantung pada perubahan keadaan. Modal kerja variabel ini dapat dibedakan dalam:

1. Modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan dan fluktuasi musim.
2. Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
3. Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlahya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat atau mendadak yang tidak dapat diketahui atau diramalkan terlebih dahulu.

Penyusunan Laporan Sumber-sumber dan Penggunaan Modal Kerja.
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut:

1. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja disusun berdasarkan data neraca yang diperbandingkan dan informasi yang berkenaan dengan perubahan semua rekening tidak lancar dan pos-pos modal sendiri.
2. Berdasarkan data neraca yang dperbandingkan dapat diketahui perubahan neto untuk masing-masing rekening neraca yaitu adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta besarnya perubahan modal kerja.Kenakan dalam saldo rekening aktiva, penurunan dalam saldo rekening utang dan penurunan modal dalam saldo rekening modal ditunjukkan dalam kolom debet, sedang penurunan dalam saldo rekening aktiva, kenaikan dalam saldo rekening utang dan kenaikan saldo rekening modal dicantumkan dalam kolom kredit.
3. Perubahan saldo rekening-rekening tersebut kemudian ditarik kedalam dua kolom terakhir. Jumlah debet dari aktva tidak lancar, utang tidak lancar (utang jangka panjang) atau rekening modal pada kolom perubahan neto kemudian ditarik ke dalam kolom rekening, atau rekening modal (pada kolom perubahan neto) kemudian ditarik ke dalam kolom sumber dana.
4. Jumlah debet dalam aktiva lancar dan utang jangka pendek ditarik ke dalam kolom kenaikan modal kerja, sedangkan jumlah kredit kolom aktiva lancar dan utang jangka pendek ditark ke dalam kolom penurunan modal kerja. Apabila dana (modal kerja) yang diperoleh dari perubahan dalam pos-pos tidak lancar dan modal melebihi dana (modal kerja) yang digunakan untuk pos-pos tidak lancar dan modal maka modal kerja berarti bertambah (meningkat) besar selsihnya. Sebaliknya apabila dana yang digunakan atau dipakai melebihi dana yang diperoleh berarti modal kerja menurun sebesar perbedaannya. Saldo pada dua pasang kolom terakhir meringkas pengaruh bersih dari aktivitas perusahaan terhadap besarnya modal kerja.

2. Analisis Perubahan Pendapatan

Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran.

Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor.

Sumber pendapatan :

1. Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
3. hadiah , sumbangan atau penemuan
4. revaluasi aktiva
5. penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk

Proses terbentuk dan terealisasinya pendapatan :

1. EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
2. REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.

Pengukuran Pendapatan

Pendapatan diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau setara kas.

Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.

Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer.

Karakteristik Pendapatan :
P&L menyatakan bahwa pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek : FISIK & MONETER

1. Aspek fisik : pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba
2. Aspek moneter : pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.

SOAL :

1 . c. Menaikkan modal kerja sebesar Rp. 1.250.000

2. Modal Kerja (disingkat WC) adalah metrik keuangan yang merupakan likuiditas operasi yang tersedia untuk sebuah organisasi, bisnis, atau badan lainnya, termasuk badan pemerintah. Bersama dengan aktiva tetap seperti pabrik dan peralatan, modal kerja dianggap sebagai bagian dari modal usaha. modal kerja bersih dihitung sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Ini adalah turunan dari modal kerja, yang biasa digunakan dalam teknik penilaian seperti DCFs (arus kas Discounted). Jika aktiva lancar kurang dari kewajiban lancar, entitas memiliki kekurangan modal kerja, juga disebut defisit modal kerja.
3. Jawab : Tidak mempengaruhi modal kerja

4. Jawab : c. Untuk setiap Rp. 1 hutang lancar memerlukan aktiva lancar 2.5
Total Assets To Debt Ratio = 250.000/100.000×100%
= 250% (dalam persen) = 2.5

5. Jawab : d. Seluruh aktiva yang dimiliki peubah
Modal kerja adalah jumlah aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto (gross working Capital). Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dan unsur-unsur aktiva lancar.
6. Jawab : d. Tidak ada jawaban yang benar
Apabila salah dalam menentukan taksiran umur ekonomis akan berpengaruh terhadap penentuan depresiasi per tahun.

7 Jawab : d. Jawaban salah semua

8. Jawab : b. Bahan mentah z $ 1.000.000

9. Jawab :
a. Dana terikat dalam persekot 3 hari
b.Proses produksi 5 hari
c.Barang jadi 3 hari
d.Piutang dagang 4 hari
e.Periode perputaran 15 hari

Bahan mentah 15 x 20 x 125 = 30.000
Upah 10 x 20 x 75 = 15.000
Biaya adm. 10 x 20 x37.500/(25 x 20) = 15.000
Persediaan kas minimal (asumsi) = 25.000
jumlah modal kerja Rp 85.000

Rabu, 16 Februari 2011

1.PENTINGNYA LAPORAN KEUANGAN

Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Dimana kondisi keuangan suatu perusahaan tercermin dalam laporan keuangannya. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengertian laporan keuangan, sifat laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, keterbatasan laporan keuangan serta kepentingan pihak-pihak terhadap laporan keuangan itu.

2.PENGERTIAN DAN DASAR - DASAR LAPORAN KEUANGAN
a. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan
b. Analisis laporan keuangan bermaksud memberikan informasi secara lebih terinci,atau hasil interpretasi mengenai kinerja yang dicapai, serta situasi dan keadaan keuangan perusahaan tersebut. Dalam buku ini di bahas cara menyederhanakan laporan keuangan untuk memudahkan analisis,laporan keuangan kompratif,analisis rasio keuangan,dan analisis laporan perubahan posisi keuangan berdasarkan konsep dana sebagai modal bersih. Berguna bagi kreditor,pemegang saham,manajer,pemerintah,analisis keuangan,karyawan, dan lainnya.

3.PERANAN PEMERIKSAAN AKUNTAN PUBLIK
1. Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Akuntan

Peran akuntan dilihat dari sudut pandang mikro dimana akuntan dituntut untuk menjunjung tinggi kapasitas moral dan profesionalisme. Sesuai dengan standar profesi akuntan publik dalam standar umum bahwa akuntan dituntut untuk:

1. Memiliki kecakapan dan pelatihan yang cukup;
2. Memiliki sikap mental yang independen;
3. Bersikap professional.

Peningkatan kapasitas dan profesionalitas ini sangat penting dalam pemberantasan korupsi karena upaya pemberantasan korupsi harus dimulai dari diri akuntan itu sendiri sebelum melakukan upaya pemberantasan korupsi terhadap pihak lain. Bebarapa kasus yang terjadi di dunia ini seperti kasus enron merupakan contoh yang nyata bahwa keterlibatan akuntan dalam kecurangan laporan keuangan. Dengan moral yang kuat dan profesinalisme dalam melakukan proses pemeriksaan laporan keuangan maka akuntan tidak mudah menerima suap untuk memberikan opini yang tidak benar dan tidak melaporkan adanya kecurangan laporan keuangan yang ditemukannya. Inilah pentingnya peran seorang akuntan untuk menjaga moral, kapasitas dan profesionalisme agar tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam tindakan korupsi.

4.BENTUK-BENTUK LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponenkomponen berikut ini:

a) neraca,

b) laporan laba-rugi,

c) laporan perubahan ekuitas,

d) laporan arus kas,

Neraca (Balanced),

yaitu laporan secara systematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk:

Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan

Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah

Laporan perubahan Modal (Capital Statement) yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals).

Masih terdapat bentuk lain asalkan tidak menyimpang dari persamaan akuntansi.

Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat dususun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat divisual setiap saat.

Laporan Rugi laba (income statement)

yaitu laporan systematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan Biaya (Expenses)

Analisa Transaksi

Analisa Laporan Keuangan

Analisa Rugi laba

PERTEMUAN KE-2

1.TUJUAN ANALISIS LAPRAN KEUANGAN
Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :

1. Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
2. Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban terhadap ekuitas
3. Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

PERTEMUAN KE_3


1.Analisis trends
Analisis trends merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.

Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.

2.Analisis Trend dan Analisis Com m on Size Statem ent
A nalisis tren
Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk
melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk melakukan
peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup
banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil
analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut.
Secara teoristis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan
adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau periode
dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin
banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika
data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan
semakin jelek.
Metode Least Square
Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah
* Metode Garis Linier Secara Bebas (Free Hand Method),
* Metode Setengah Rata-Rata (Semi Average Method),
* Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average Method) dan
* Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).
Secara khusus, analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi dalam
dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil. Persamaan garis linear dari
analisis time series akan mengikuti:
Y = a + b X.
Keterangan : Y adalah variabel dependen (tak-bebas) yang dicari trendnya dan X adalah
variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam tahun).
Sedangkan untuk mencari nilai konstanta (a) dan parameter (b) dapat dipakai persamaan:
a = ΣY / N dan
b = ΣXY / ΣX2
R eferensi :
* Bianchi M., Boyle M., Hollingsworth D. (1999), "A comparison of methods for trend
estimation", Applied Economics Letters, 6(2): 103–109.
* Chatfield, C. (1993), "Calculating Interval Forecasts", Journal of Business and
Economic Statistics, 11(2): 121–135.